Lokakarya Lebah, Ketahanan Pangan dan Kesehatan: Peluang dan Tantangan

Cerita Lapang

Lebah memiliki peranan yang sangat penting dalam ketahanan pangan dan kesehatan manusia. Peran lebah sebagai penyerbuk mempunyai nilai penting yang berdampak langsung pada produksi pangan.

Dalam rangka memperingati Hari Lebah Sedunia pada 20 Mei yang akan datang, Syngenta dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mendukung Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) dan Pusat Kajian Sains Keberlanjutan dan Transdisiplin (CTSS) dalam mengadakan lokakarya online pada 6 April 2021 yang bertajuk “Lebah, Ketahanan Pangan dan Kesehatan: Peluang dan Tantangan”. Lokakarya ini merupakan wadah berbagi dan memperluas pengetahuan antar para peneliti, pakar dan penggiat lebah di Indonesia dalam upaya mempertahankan keberlangsungan hidup dan keberlanjutan produktivtas lebah di Indonesia.

Bapak Midzon Johannis selaku Head of Business Sustanaibility Syngenta Indonesia, memberikan kata sambutan yang menekankan dukungan Syngenta terhadap konservasi polinator dan peningkatan keanekaragaman hayati melalui program keberlanjutan Syngenta yang tercantum dalam sebuah komitmen The Good Growth Plan. Sementara Cindy Lim, perwakilan Syngenta Asia Pasifik, memaparkan berbagai program perlindungan polinator yang dijalankan oleh Syngenta secara global untuk melindungi keberlanjutan pertanian.

Lokakarya ini dihadiri lebih dari 400 orang peserta dan dibuka oleh berbagai para pemangku kepentingan seperti Ir. Wiratno, M.Sc selaku Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Dr. Antarjo Dikin, M.Sc selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian; dan Prof. Dr. Ir. Damayanti Buchori, M.Sc selaku Kepala Pusat CTSS dan Guru Besar Departemen Proteksi Tanaman, IPB.