Webinar Nasional: Sawit Indonesia Berkelanjutan & Semakin Ramah Lingkungan

Cerita Lapang

Budidaya tanaman yang berkelanjutan tidak hanya berlaku untuk tanaman pangan saja. Tetapi hal ini juga menjadi komitmen penting yang harus diperhatikan oleh seluruh pemangku kepentingan di perkebunan kelapa sawit.

Para pengusaha perkebunan kelapa sawit hendaknya tidak hanya mengejar peningkatan produksi saja tetapi juga harus memperhatikan cara perlindungan tanaman kelapa sawit melalui pengendalian hama dan penyakit yang berkelanjutan, termasuk gulma. Hal tersebut disampaikan oleh Nelson Sihombing, Manager Plantation Syngenta dalam webinar nasional “Sawit Indonesia Berkelanjutan & Semakin Ramah Lingkungan" yang diadakan oleh Media Perkebunan pada 5 Juni 2021.

Syngenta berupaya memberikan solusi kepada para pekebun kelapa sawit mulai dari persiapan lahan atau land clearing, tanaman belum menghasilkan (TBM) hingga tanaman menghasilkan (TM) melalui inovasi teknologinya. Namun, perlu diingat bahwa pengendalian gulma menggunakan bahan kimia adalah alternatif terakhir setelah cara manual atau mekanis belum berhasil.

Beberapa pemangku kepentingan yang juga menjadi pembicara dalam webinar nasional ini antara lain dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dari Kementerian Luingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktur Perlindungan Perkebunan, dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Syngenta siap mendukung peningkatan produktivitas kelapa sawit sebagai komoditas yang memiliki nilai strategis bagi perekonomian Indonesia yang memiliki peranan besar dalam menghasilkan devisa negara.

Berita mengenai kegiatan tersebut juga bisa dibaca pada artikel berikut ini https://bit.ly/3wip1K3

#parakuat #gramoxone #tanamankelapasawit #pertanianberkelanjutan