PENGENDALIAN HAMA WERENG PADA TANAMAN PADI

Hama dan Penyakit
Wereng Hero Banner

Mengenal Wereng

Wereng (Nilaparvata lugens) merupakan hama utama pada tanaman padi khususnya di Indonesia. Seekor wereng betina mampu bertelur antara 100 sampai 500, dan akan menetas pada hari ke 7 sampai ke 10.  Terdapat 3 stadia perkembangan wereng yaitu telur, nimfa dan imago (dewasa). Hama ini sangat berbahaya jika menyerang tanaman padi, karena wereng mampu menyebabkan kerusakan minimal 20% dan mampu merusak seluruh hamparan (100%) jika populasi sangat tinggi. Tak jarang banyak terjadi gagal panen karena serangan hama ini yang mulai menyerang sejak fase vegetatif hingga generatif. Terdapat beberapa jenis wereng yang bisa menjadi ancaman serius bagi petani, yaitu:

Gambar: Wereng Batang Coklat

 

1. Wereng Batang Coklat (Nilapavarta lugens)

Wereng batang coklat atau yang biasa disingkat dengan WBC adalah jenis wereng yang paling berbahaya pada tanaman padi. Mempunyai siklus hidup 23-32 hari. Padi liar sebagai alternatif inang serta rice grassy stunt virus (RGSV) dan rice ragged stunt virus (RRSV) sebagai transmisi virus. Wereng batang coklat merupakan penyebab utama hopperburn atau gosong pada padi.

 

2. Wereng Punggung Putih (Sogatella furcifera)

Wereng punggung putih mempunyai siklus hidup 25-28 hari. Rumput sebagai inang alternatif dan pangola stunt virus (PSV) sebagai transmisi virus.

 

3. Wereng hijau (Nepothettix virescnes)

Seperti wereng pada umumnyaa fase hidup wereng hijau terdiri dari telur, nimfa dan dewasa. Setelah 7 - 10 hari wereng hijau akan menetas dan mengalami 5 pergantian kulit dalam waktu 13-18 hari. Penyebab penyakit Tungri pada padi.

 

4. Wereng Loreng (Recilia dorsalis)

Wereng loreng memiliki fase hidup yang mirip seperti wereng hijau dan merupakan vektor atau penyebab penyakit Tungro selain wereng hijau

 

Dampak Serangan Wereng

Wereng mampu menyebabkan tanaman mati hingga mengakibatkan gagal panen. Kehilangan hasil diperkirakan antara 20% hingga 100% jika serangan wereng cukup tinggi. Berikut beberapa dampak tanaman yang disebakan oleh serangan wereng :

  1. Tungro 
  2. Hopperburn (gosong)
  3. Kerdil rumput
  4. Kerdil hampa

 

Cara Pengendalian

Keputusan untuk segera mengendaliakan wereng menjadi hal penting agar tanaman tetap berproduksi tinggi dan menghindari terjadinya gagal panen, karena wereng mampu merusak 100% populasi tanaman. Lakukan aplikasi Plenum pada usia 20 dan 50 HST, serta saat serangan wereng muncul. agar tanaman terhindar dari wereng. Plenum berbahan aktif Pimetrozine dan memiliki cara kerja kontak dan menelan yang mampu mengikat ke reseptor neuron wereng. Ikatan ini mengaktifkan sistem saraf wereng lalu  mengunci fungsi makannya, kaki belakang  lumpuh, gagal menempel pada tanaman lalu  wereng mati.

 

Kelebihan Plenum:

  • Plenum mampu memberikan perlindungan dan pengendalian terhadap wereng dengan Tri-Block :Menghentikan wereng makan, menghentikan wereng bergerak, menghentikan wereng meletakkan telur.
  • Mengendalikan wereng pada setiap stadia (telur, nimfa, wereng dewasa).
  • Reaksi cepat. Menghentikan proses makan dalam waktu 1 jam, kemudian wereng lapar dan mati dalam 3-5 hari.
  • Perlindungan lebih lama. Melindungi tanaman hingga 21 hari setelah diaplikasikan.
  • Efikasi lebih dari 95%
  • Meminimalkan kehilangan hasil

Wereng memiliki beberapa musuh alami seperti Kepik mirid (Cyrtorhinus oryzae), laba-laba serigala (Lycosa psedoalunata), Kumbang Koksi (Synharmonia octomaculata) dan tomcat (Paederus littoralis). Plenum merupakan produk ramah lingkungan yang aman terhadap berbagai musuh alami wereng tersebut.